Pada suatu pemerintahan di Kerajaan Kediri, terjadi pembagian wilayah kerajaan. Empu Barada dipercaya utk membagi wilayah. FYI: Si Empu ini sakti dan bisa terbang. Utk membagi wilayah, si empu membawa kendi berisi air. Sambil terbang, dia menuangkan isi air kendi (konon, tumpahan air itu menjadi sungai brantas). Dia terus menuangkan air, hingga sarung Empu kecantol pohon asam. Dia kaget dan kendinya pecah jadi dua. Konon, pecahannya mjd kali porong dan kali mas. Lalu si empu marah dan nyumpahi pohon asam.
Kata bapakku, si empu bilang gini: sanajan witmu gede, nanging wohmu ora bakal iso gede (meskipun pohonmu besar, tetapi buahmu tak akan besar). Itulah sebabnya, pohon asam gk bs menghasilkan asam yg segede mangga
Saat itu, yang ada di pikiranku adalah: kendinya sebesar apa ya? Empu Barada punya sarung berapa? Saat itu ada penjahit gak?
0 comments:
Post a Comment