I Love You, Mom. I love You, Yah.

Tak ada kata yang dapat kuucap selain terima kasih Ibu

 

 



Tak ada kata yang dapat kuucap selain terima kasih Ayah

 




Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini
Menemani hingga ku dewasa
Derai air mata dan pengorbananmu takkan tergantikan
Terima kasih Ibu, Terima kasih Ayah

I've Got an ARC

Aku resmi jadi alien di Taiwan... hehehe... Ke-Alien-an ku dibuktikan dengan adanya ARC.

Double Ten

Double Ten (10 Oktober) adalah hari nasional Republik of Cina (ROC) dan merayakan dimulainya Pemberontakan Wuchang tanggal 10 Oktober 1911, yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Qing di Cina dan pendirian Republik China pada tanggal 1 Januari 1912. 


Suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat menjadi saksi perayaan Double Ten yang keseratus. Yap, tahun ini perayaan yang keseratus. Sebenarnya ada macam2 bentuk perayaan yang diselenggarakan, tapi saya cuma kebagian lihat pesta kembang apinya aja. It's OK.



AWESOME!! Begitulah yang saya rasakan saat berjubel dengan jutaan manusia yang berkumpul di Dadaocheng Wharf, di tepi sungai dan merasakan hujan kembang api yang baru pertama kali seumur hidup.


 Setelah naik MRT, kami bingung harus naik apa..dan kami putuskan untuk jalan kaki

 Para penduduk sudah mulai berdatangan, tapi belum padat

 Sudah sampai di pintu masuk Dadaocheng Wharf

 Cari Spot, tempat PW untuk nonton, dan souvenir gratisan

 Keadaan Dadaocheng sebelum pesta kembang api


 Ini kapal apa ya namanya??

Pesta kembang api pun dimulai





Antri pulang

Persiapan Hidup di Taipei

Sudah hampir dua minggu, saya hidup di Taipei, di asrama NTUST (National Taiwan University of Science and Technology). Yup, saya jadi TKW otak di sini. Hehehe... maksud TKW otak adalah saya melanjutkan studi. Kalau ditanya, apakah saya gak capek sekolah terus? Jawabnya: Enggak!! Baru 24 September saya diwisuda dari Program Magister di ITS, dan sekarang langsung menuju NTUST. Selagi otak saya masih bisa diajak berpikir agak cepat (FYI, kemampuan otak saya pas pasan), saya ambil kesempatan ini. Meskipun harus meninggalkan orang-orang tercinta di tanah air. Well, lets make a better life.

1. Persiapan Visa. Banyak yang bilang kalau pengurusan visa ke Taiwan susah dan ribet. Tapi kalau menurut saya enggak tuh. Karena saya lewat agen. Nama agen saya.... (maap lupa), tapi nama pemiliknya Bu Lili. Biayanya gak selisih jauh dari biaya pengurusan sendiri. Tips untuk pengurusan visa adalah: pilihlah asuransi yang menyediakan polis berbahasa Inggris. Memang agak mahal, tapi nanti saat pengurusan visa, biayanya bisa selisih 600 ribu. Jika Anda ingin mengurus sendiri, silakan diikuti langkah-langkah yang ada di sini

2. Pembelian Tiket. Tiket pesawat saya pesan di Murni Travel di Jl. Seruni Surabaya. Waktu itu saya kena 3,1 jt an. Maskapai yang saya tumpangi adalah Eva Air. Berangkat dari Surabaya jam 11.25 dan mendarat di Taoyuan (Bandara Internasional di Taiwan) jam 05.25. Pesawat ini tanpa transit.

3. Setelah sampai di Taoyuan, ada orang-orang dari NTUST-ISA (divisi caring household) yang membantu saya dalam penjemputan, pengurusan administrasi kuliah hingga pengurusan ARC.

4. Dan.... hidup di Taiwan pun dimulai




*ternyata nama agen yang membantu saya adalah Jaya Prima (http://jayaprima.blogspot.com)